Anak muda di ujung jalan
Petik gitar jilati malam
Mata merah hatinya berdarah
Sebab apa tiada yang mau tahu
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu-lampu jalan sandarkan angan
Pada nada-nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Orang tua di remang-remang
Cari teman hamburkan uang
Senyum ramah tak ada di rumah
Sebab apa tiada yang mau tau
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu-lampu jalan sandarkan angan
Pada nada-nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah.. aku gelisah…
Aku gelisah
Gelisah jiwa bagai prahara
Orang muda, orang tua
Penuh amarah membabi buta
Gelisah hidup penjara dunia.. penjara dunia..
Padang gelisah panas membara
Hutan gelisah memagar hidup
Gelisah langit, muntahkan badai
Kebimbangan lahirkan gelisah
Jiwa gelisah bagai halilintar
Aku gelisah, aku gelisah
Orang-orang saling bertengkar
Untuk apa bukan soal lagi
Keserakahan sudah menjadi nabi
Kekuasaan adalah jalan keluar
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu-lampu jalan sandarkan angan
Pada nada-nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah.. aku gelisah…
Aku gelisah.. aku gelisah…
Orang muda penuh luka
Terkoyak nasib, tertikam gelisah
Membalik hidup, menerkam nasib
Gelisah badan, gelisah tidur
(gelisah tidur), gelisah tidur
Lingkaran gelisah, lingkaran setan
Menggelinding… (datang dan pergi) menggelinding…
Menggelinding… (di ujung jalan) membaca hidup… (membaca hidup)
Adakah orang (adakah orang tidak gelisah)
Adakah orang (adakah orang tidak gelisah)
Aku gelisah, aku gelisah…
Aku gelisah.....
No comments:
Post a Comment