Wednesday, May 18, 2011

Azan Subuh Masih Di Telinga

Ketika fajar menjelang terlihat dia melangkah enggan
Seirama dengan dendang subuh yang singgah di hati keruh
Sempit jalan berdesak bangunan memandang sinis mendakwa bengis
Perempuan satu dan hitamnya waktu

Dihapusnya gincu dengan ujung baju dibuangnya dengus berahi sejuta tamu
Hari pagi menyambut kau kembali mengusap nadi mengelus hati
Sesal di hatimu kian mengganggu

Kau reguk habis semua doa-doa dari surau depan rumah yang kau sewa
Tak terasa surya duduk di kepala azan subuh masih di telinga

Terdengar renyah tawa gadis sekolah menyibak tabir cerita lama
Di depan retaknya cermin yang telah usang menari dia seperti dahulu
Terdengar pelan ketuk pintu tegur anakmu buyarkan lamunan
Perempuan satu kian terbelenggu
Dihapusnya gincu dengan ujung baju dibuangnya dengus berahi sejuta tamu
Na..na na na na… na.. na na na na.. na na…
La..la la la la… na.. na na na na.. na na…

No comments:

Post a Comment