Tuesday, May 17, 2011

Colombia

Langit nampak murung seperti gelisah
Angin bawa kabar tentang duka di sana
Lolong anjing malam bawa pertanda
Alam bawa kisah unggas resah, beritakan tangis
Saat gelombang lahar hanyutkan ribuan manusia
Tanpa mau mengerti datang tepati janji

Waktu seorang ibu belai mesra anaknya
Gemuruhnya petaka singkirkan jeritan yang ada
Batu-batu telanjang menari di nurani
Hancurkan rumah-rumah, hancurkan kedamaian
Columbia, Columbia... Columbia, Columbia...

Sementara kita disini, tanpa beban bernyanyi
Sedangkan mereka gundah, disela ganasnya wabah
Sementara kita disini, asyik cumbui mimpi
Sedangkan mereka disana, rindukan riuhnya pesta

Ada sekuntum bunga mawar bercengkrama dengan lahar
Seorang bayi mungil begitu manis menyambut mati

No comments:

Post a Comment