Tuesday, May 17, 2011

Cikal

Kerbau di kepalaku ada yang suci
Kerbau di kepalamu senang bekerja
Kerbau di sini teman petani
Ular di negara maju menjadi sampah nuklir
Ular di dalam buku menjadi hiasan tattoo
Ular di sini memakan tikus

Kerbau ku kerbau petani ular ku ular sanca
Kerbau ku teman petani ular ku memakan tikus
Kerbau ku besar kerbau ku seram
Tetapi ia bukan pemalas
Hidupnya sederhana ehem.. ehem..

Sancaku besar sancaku seram
Mengganti kulit keluar sarang makan dan bertapa
Hidupnya sederhana
Ularku ular sanca
Kerbau ku kerbau petani
Ularku memakan tikus
Kerbau ku teman petani

Walau kerbauku bukan harimau
Tetapi ia bisa seperti harimau
Kerbau ku tetap kerbau
Kerbau petani yang senang bekerja
Sanca ku melilitnya
Kerbau ku tidak terganggu
Karena sancaku dan kerbau temannya petani
Ehem… ehem…

Lalu dimana anak-anak sang tikus
Bayi… bayi… bayi… murni dan kosong
Bayi… bayi… bayi… bayi ya bayi

Kalau kita sedang tidur dan tiba-tiba saja kita terbangun
Karena lubang hidung kita terkena kumis harimau
Mungkin kita akan lari … ya … laari…
Tetapi bayi ku tidak…
Bukan karena bayi ku belum bisa berlari…
Aku percaya… aku percaya…
Bayi ku tidak akan pernah berfikir bahwa harimau itu jahat
Bayi ku menarik-narik kumis dan memukul-mukul mulut harimau
Harimau malah memberikan bayi ku mainan
Bayi ku menjadi bayi harimau bayi harimau anak petani
Seperti sanca melilit kerbau
Ia ada di gorong-gorong kota
Lantas apa agamanya

Kerbau ku kerbau petani ular ku ular sanca
Bayi ku murni dan kosong
Dia ada di gorong-gorong kota
Kerbau ku kerbau petani ular ku ular sanca
Bayi ku bayi harimau
Dia ada di gorong-gorong kota

(Bayiiii bayiiii bayiiiii… murni dan kosong)
(Bayiiii bayiiii bayiiiii… bayi harimau)
(Bayiiii bayiiii bayiiiii… yang berkalung sanca)
(Bayiiii bayiiii bayiiiii… yang disusui kerbau)

No comments:

Post a Comment