Thursday, June 2, 2011

Lagu 2 Jakarta

Jakarta sudah habis, musim kemarau api, musim penghujan banjir
Jakarta tidak bersahabat, api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan, kecerobohan, atau keserakahan
Jakarta sudah habis, di atasnya berdiri bangunan-bangunan industri
Di sekitar bangunan bangunan itu, bangunin bangunin memproduksi belatung
Jakarta sudah habis, warna tanahnya merah kecoklat-coklatan
Mirip dengan darah, mirip dengan api, mirip dengan air mata
Tanah Jakarta sedang gelisah, jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sedang gelisah........ jangan lagi dibuat marah.........
Jakarta sudah habis, di jalan-jalan marah (di jalan marah-marah)
Di rumah-rumah marah (di rumah marah-marah)
Apa enaknya?
Jakarta sudah habis, 40 persen rakyatnya beli air dari PAM
Sisanya gali sendiri, persoalannya... gali pakai apa?
Tentu saja gali pakai duit, duitnya terbuat dari air mata..... asli
Jakarta sudah habis, sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri
Karena air mata kita adalah air kehidupan...
Jakarta sudah habis, tetapi Indonesia bukan hanya Jakarta
Jakarta... Jakarta...... cuma enak buat cari duit
Nah, kalau duit sudah punya... hijrah saja !
Tanah Jakarta sedang gelisah, jangan lagi dibuat marah
Jakarta... Jakarta... Jakarta..... hijrah saja !

No comments:

Post a Comment