Kalau makan buah semangka
Menyapa lapar hilang dahaga
Menyapa lapar hilang dahaga
Anak perawan jangan berduka
Anak perawan jangan berduka
Kalau berduka, Kalau berduka, Kalau berduka
Hilang cantiknya
Kalau berduka, Kalau berduka, Kalau berduka
Hilang cantiknya
Hitam hitam warna ijuk
Berguna untuk atapnya gubuk
Berguna untuk atapnya gubuk
Anak perawan jangan merajuk
Anak perawan jangan merajuk
Kalau merajuk, Kalau merajuk, Kalau merajuk,
Nanti bersandung
Kalau merajuk, Kalau merajuk, Kalau merajuk,
Nanti bersandung
Kalau awan berlapis – lapis
Pantul kan hujan walau gerimis
Pantul kan hujan walau gerimis
Anak perawan jangan menangis
Anak perawan jangan menangis
Kalau menangis, kalau menangis, kalau menangis
Kan tumbuh kumis
Kalau menangis, kalau menangis, kalau menangis
Wednesday, May 30, 2012
Sunday, May 13, 2012
Terkesima 2
Baiklah hadirin saya akan membawakan lagu yang berkesan dalam hidup saya
Pria:
Hm... ooo...
Terbayang masih terbayang jelas primadona desa
Terkenang masih terkenang kisah cinta bersamanya
Apakah harus aku melupakannya namun hati tak kuasa
Apakah haruskan datang paling sering sungguh hati tak kuasa
Terbayang masih terbayang jelas primadona desa
Terkenang masih terkenang jelas bersamanya
Dengan busana megah dalam pesta meriah
Namun hati merana berkelana mencari cinta
Walau dalam istana di atas singgahsana
Semua hanya belengku siksa bila tanpa cinta
Wahai yang punya hati dengarkan jeritanku
Wahai yang punya hati kembalikan bungaku
wanita
Terbayang masih terbayang nusa-nusa wanita pujaan
Terkenang masih terkenang kisah cinta bersamanya
Apakah harus aku melupakannya namun hati tak kuasa
Apakah haruskan datang paling sering sungguh hati tak kuasa
Terbayang masih terbayang nusa-nusa wanita pujaan
Terkenang masih terkenang kisah cinta bersamanya
Apakah harus aku melupakannya namun hati tak kuasa
Apakah haruskan datang paling sering sungguh hati tak kuasa
Pria:
Hm... ooo...
Terbayang masih terbayang jelas primadona desa
Terkenang masih terkenang kisah cinta bersamanya
Apakah harus aku melupakannya namun hati tak kuasa
Apakah haruskan datang paling sering sungguh hati tak kuasa
Terbayang masih terbayang jelas primadona desa
Terkenang masih terkenang jelas bersamanya
Dengan busana megah dalam pesta meriah
Namun hati merana berkelana mencari cinta
Walau dalam istana di atas singgahsana
Semua hanya belengku siksa bila tanpa cinta
Wahai yang punya hati dengarkan jeritanku
Wahai yang punya hati kembalikan bungaku
wanita
Terbayang masih terbayang nusa-nusa wanita pujaan
Terkenang masih terkenang kisah cinta bersamanya
Apakah harus aku melupakannya namun hati tak kuasa
Apakah haruskan datang paling sering sungguh hati tak kuasa
Terbayang masih terbayang nusa-nusa wanita pujaan
Terkenang masih terkenang kisah cinta bersamanya
Apakah harus aku melupakannya namun hati tak kuasa
Apakah haruskan datang paling sering sungguh hati tak kuasa
Subscribe to:
Posts (Atom)