Saturday, April 30, 2011

Damai Kami Sepanjang Hari

C
Hangat mentari pagi ini
F G
Antar ku pulang dari bermimpi
C
Ramah tersenyum matahari
C
Inginkan aku tuk bernyanyi

C
Indah pagi ini
F G
Nada sumbang enyahlah kau
F G C G C
Biarkan kami

C
Perlahan kau bangunkan aku
F G
Antarkan segelas kopi
C
Dengan canda adik-adikku
C
Inginkan aku segra bersatu

C
Indah pagi ini
F G
Nada sumbang enyahlah kau
F G C F C
Biarkan kami

Am Dm F C
Semoga akan tetap abadi
F C F C
pagi ini, pagi esok
F C G C
Esok hari - hari nanti

Am Dm F C
Semoga tak 'kan pernah terhenti
F C F C
Canda hari, canda pagi
F C G C
Damai kami sepanjang hari

Am Dm F C
Semoga akan tetap abadi
F C F C
pagi ini, pagi esok

F C G C
Esok hari - hari nanti

Am Dm F C
Semoga tak 'kan pernah terhenti
F C F C
Canda pagi canda hari
F C F C
Damai kami sepanjang hari

Coretan Dinding

Am C D Em 4 x D C C D D C F Em C Am C D Em 2 x
Am C D Em Am C D Em
Coretan di dinding, membuat resah
Am C D Em Am C D Em D C C D D C F Em C Am C D Em 2 x
Resah hati pencoret, mungkin ingin tampil
Am C D Em Am C D Em
Tapi lebih resah pembaca coretannya
Am C D Em Am C D Em D C C D D C C D
Sebab coretan dinding, adalah pemberontakan kucing hitam
D C F Em C Am C D Em Am D C Am C D Em
Yang terpojok ditiap tempat sampah, ditiap kota
D D C C Am C D Em 2 x
Cakarnya siap dengan kuku kuku tajam
Am C D Em Am C D Em Am C D Em 2 x
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
C C D D D D
Musuhnya adalah penindas
C C D Am C D Em 2 x
Yang menganggap remeh coretan dinding kota
Am C D Em Am C D Em Am C D Em 2 x
Coretan dinding terpojok di tempat sampah
D C C D D C C D D C F Em C Am C D Em 4 x
Kucing hitam dan penindas sama sama resah

Cik

C D G
Cepat kemari calon istriku,
C G C D G
Ajarkan aku setiap pagi cium mesra bibirmu (jidatmu)
C D G
Larilah dekap tubuhku erat
C G C D Em
Otakku buntu, aku tak tau hadapi soal serupa itu
C G D G
Nona cantik calon istriku, tolonglah aku

C D G
Ikat hatiku dengan tingkahmu,
C G C D Em
Sebelum kita siap arungi lautan luas penuh tantangan
C D G
Tampak prau kecil kita menunggu di dermaga

C D G C D G
Riak gelombang satu rintangan, ingat itu pasti kan datang
C D G C D G
Karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang
C G D G
Ulurkan tanganmu pasti kugenggam jarimu
C G D C D G
Kecup mesra hatiku rintangan kuyakin pasti berlalu

Celoteh Burung Camar dan Cemar

Em C
Api menjalar dari sebuah kamar
Em
Jerit ketakutan
Am C D Em
Keras melebihi gemuruh gelombang, yang datang
Em C Em
Sejuta lumba-lumba mengawasi cemas
Am C
Risau camar membawa kabar
D Em
Tampomas.. terbakar
Am C
Risau camar memberi salam
D Em
Tampomas dua tenggelam

Am Bm
Asap kematian dan bau daging terbakar
Am G D Em
Terus menggelepar dalam ingatan
Am Bm
Hati kurasa bukan takdir Tuhan
Am G D Em
Karena aku yakin itu tak mungkin

B Am
Korbankan ratusan jiwa
B Em
Mereka yang belum tentu berdosa
B Am
Korbankan ratusan jiwa
B Em
Demi peringatan manusia

Am F
Bukan-bukan itu, aku rasa kitapun tahu
Am F Am
Petaka terjadi, karena salah kita sendiri

F G
Datangnya pertolongan, yang sangat diharapkan
F G
Bagai rindukan bulan, lamban engkau pahlawan
C Em Am
Celoteh sang camar

F G
Bermacam alasan, tak mau kami dengar
F G
Di pelupuk mata hanya terlihat
Am
Jilat api dan jerit penumpang kapal

Am G Am
Tampomas... sebuah kapal bekas
Tampomas... terbakar di laut lepas
Tampomas... tuk penumpang terjun bebas
Tampomas... teli lewat jalur culas
Tampomas... hati siapa yang tak panas
Tampomas...
Tampomas... kasus ini wajib tuntas
Tampomas... koran-koran seperti amblas
Tampomas... pahlawanmu kurang tangkas
Tampomas...

Bunga Trotoar

E
Bunga bunga kehidupan, tumbuh subur di trotoar, mekar liar di mana mana
Langkah langkah garang datang, hancurkan wanginya kembang, engkau diam tak berdaya
A E A E
Bungaku, bunga liar...... bungaku, bunga trotoar......
E
Menggelar aneka barang, menggelar mimpi yang panjang, kaki lima menggelar resah
Di emperan toko besar, koar mulutmu berkobar, kaki lima makin menjalar
A E A E
Bungaku, bunga liar...... bungaku, bunga trotoar......
E
Bagai jutaan srigala, menyerbu kota besar, tempat asal adalah neraka
Tolong beritahu aku bagaimana caranya, nasib tak pernah berpihak
A E A E
Bungaku, bunga liar...... bungaku, bunga trotoar......
A E A E
Ya, liar.... bunga trotoar.... bungaku... bungaku... bunga liar
E
Para kurcaci diinjak mati, para kurcaca nyanyi tralala
Para kurcaci bersedih hati, pata kurcaca ha... ha...ha...ha..ha... ha..

Friday, April 29, 2011

Gara-Gara Nafsu

“Tidak dikhawatirkan padamu manakala Jalan yang ada padamu begitu membingungkan. Tetapi yang dikawatirkan manakala hawa nafsu mengalahkan dirimu”.

Kenapa demikian? Menurut Syeikh Ahmad al-Hadhrawih ra, “Kebenaran itu sudah jelas, Jalan juga sudah lempang, dan pendakwah telah memperdengarkan, apalagi yang masih membuat bingung, kecuali orang yang buta matahatinya?

Bahkan Abu Utsman menegaskan, “Semua makhluk Allah sesungguhnya berada di maqom syukur, namun mereka menduga bahwa dirinya ada di maqom sabar.”

Mengapa? Sebenarnya cobaan itu merupakan nikmat dariNya, karena dengan cobaan itu sang hamba kembali pada aturan kehambaannya, hingga ia mengenal siapa dirinya, dan dengan demikian ia mengenal Tuhannya.

Betapa banyak orang yang memanipulasi kebenaran, agama, dan bahkan dunia hakikat untuk kepentingan hawa nafsunya, atau bahkan ketika seseorang meraih derajat luhur malah terjebak dalam ghurur (tipudaya) nafsunya.

Nafsu ingin selalu dipandang publik, dipuji orang, disanjung, dianut, diikuti, ditakuti, dan dikagumi. Dan hasrat demikian semakin menjauhkan dirinya dari Allah, karena terdegradasi dari derajat taqarrub kepada Allah Ta’ala.

Maha Suci Allah yang menutupi rahasia keistemewaan (hambaNya) dengan tampilnya sifat-sifat manusiawi. Dan Dia Jelas dengan agungnya sifat RububiyahNya di dalam manifestasi sifat-sifat ‘Ubudiyahnya (hamba).

Rahasia keistimewaan adalah ma’rifat dan kewalian. Sedangkan sifat-sifat manusiawi itu adalah wujud kehambaannya, berupa sifat fakir, hina, lemah, dan tak berdaya di hadapan Allah Ta’ala, sebagai wujud atas pandangannya terhadap Sifat Maha CukupNya, Maha MuliaNya, Maha KuatNya dan Maha KuasaNya, yang tersembunyi dalam batin hamba.

Maka dengan munculnya sifat manusiawi itulah tertututp rahasia keistemewaannya, sehingga sifat ma’rifat dan kewaliannya tidak bisa terlihat, karena yang ada hanyalah Sifat Keagungan Rububiyah yang memancar pada sifat-sifat kehambaan itu.

Karena itu, perwujudan keistimewaanya maujud dalam sifat Ubudiyah, dan perwujudan hakikat ubudiyah adalah meninggalkan segala hal selain Allah Ta’ala.

Thursday, April 28, 2011

Sisa-Sisa Cinta

Bila ku menatapmu hatiku tak menentu ooooo
bila kita jumpa berdebar dalam jiwa
mengapa ini terjadi sungguh aku tak perduli
sedangkan kita sudah berpisah

bila ku menatapmu hatiku tak menentu ooooo
bila kita jumpa berdebar dalam jiwa

cinta yang dulu pernah bersemi
sekian lama pergi kini datang lagi
mungkin disana masih ada cinta
mungkin disini masih ada cinta
sisa sisa cinta di dalam dada

Serat Jongko Joyoboyo

Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Bila ada kereta tanpa kuda
One day there will be a cart without a horse.

Tanah Jawa kalungan wesi.
Tanah jawa terbelenggu besi
The island of Java will be circled by an iron necklace.

Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Perahu terbang di angkasa
There will be a boat flying in the sky.

Kali ilang kedhunge.
Sungai hilang arusnya
The river will loose its current.

Pasar ilang kumandhange.
Pasar sunyi
There will be markets without crowds.

Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Itu tanda datangnya jaman Jayabaya sudah dekat
These are the signs that the Jayabaya era is coming.

Bumi saya suwe saya mengkeret.
Bumi kian menciut
The earth will shrink.

Sekilan bumi dipajeki.
Setiap jengkal tanah dipajaki
Every inch of land will be taxed.

Jaran doyan mangan sambel.
Kuda doyan sambal (Kerakusan)
Horses will devour chili sauce.

Wong wadon nganggo pakaian lanang.
Wanita mengenakan pakaian laki-laki
Women will dress in men's clothes.

Iku tandane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
Itu tandanya kita bertemu jungkir baliknya jaman
These are the signs that the people and their civilization
have been turned upside down.

Akeh janji ora ditetepi.
Banyak Janji tak ditepati
Many promises unkept.

Akeh wong wani mlanggar sumpahe dhewe.
Banyak manusia yang berani menyalahi sumpahnya sendiri
Many break their oath.

Manungsa pada seneng nyalah.
Manusia saling menyalahkan
People will tend to blame on each other.

Ora ngindahake hukum Allah.
Tiada mengindahkan hukum Allah
They will ignore God's law.

Barang jahat diangkat-angkat.
Hal jahat diangkat
Evil things will be lifted up.

Barang suci dibenci.
Yang suci dibenci
Holy things will be despised.

Akeh manungsa mung ngutamake duwit.
Banyak manusia yang hanya mengutamakan uang
Many people will become fixated on money.

Lali kamanungsan.
Lupa kemanusiaannya
Ignoring humanity.

Lali kabecikan.
Lupa kebajikan
Forgetting kindness.

Lali sanak lali kadang.
Lupa sanak lupa saudara
Abandoning their families.

Akeh Bapa lali anak.
Banyak bapak lupa anak
Fathers will abandon their children.

Akeh anak wani nglawan ibu.
Banyak anak berani melawan ibundanya
Children will be disrespectful to their mothers.

Nantang bapa.
Menantang ayah
And battle against their fathers.

Sedulur pada cidra.
Saudara pada bertengkar
Siblings will collide violently.

Kulawarga pada curiga.
Keluarga saling curiga
Family members will become suspicious of each other.

Kanca dadi mungsuh.
Teman jadi musuh
Friends become enemies.

Akeh manungsa lali asale.
Banyak manusia lupa asalnya
People will forget their roots.

Ukuman Ratu ora adil.
Hukum tidak adil
The queen's judgements will be unjust.

Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
Banyak pejabat yang jahat dan ganjil
There will be many peculiar and evil leaders.

Akeh kelakuan sing ganjil.
Banyak perilaku yang aneh2
Many will behave strangely.

Wong apik-apik pada kepencil.
Orang baik-baik terpencil
Good people will be isolated.

Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin.
Banyak orang malu melakukan pekerjaan baik-baik
Many people will be too embarrassed to do the right things.

Luwih utama ngapusi.
Lebih utama membohongi
Choosing falsehood instead.

Wegah nyambut gawe.
Malas berkerja
Many will be lazy to work.

Kepingin urip mewah.
Tapi ingin hidup mewah
Seduced by luxury.

Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
Mengumbar nafsu angkara murka, memperbanyak dosa durhaka
They will take the easy path of crime and deceit.

Wong bener thenger-thenger.
Orang baik pada bingung
The honest will be confused.

Wong salah bungah.
Orang yang salah bergembira
The dishonest will be joyful.

Wong apik ditampik-tampik.
Orang baik ditolak
The good will be rejected.

Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat
The evil ones will rise to the top.

Wong agung kesinggung.
Orang berhati mulia di kritik di sudutkan
Noble people will be wounded by unjust criticism.

Wong ala kepuja.
Yang berhati jahat malah dipuja
Evil doers will be worshipped.

Wong wadon ilang kawirangane.
Kaum wanita hilang rasa malunya
Women will become shameless.

Wong lanang ilang kaprawirane.
Kaum pria hilang harga diri dan keberaniannya
Men will loose their courage.

Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Banyak pria tak beristri
Men will choose not to get married.

Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Banyak wanita yang tak setia dengan suaminya
Women will be unfaithful to their husbands.

Akeh ibu pada ngedol anake.
Banyak ibu menjual anaknya
Mothers will sell their babies.

Akeh wong wadon ngedol awake.
Banyak wanita menjual badannya
Women will engage in prostitution.

Akeh wong ijol bebojo.
Banyak orang bertukar pasangan
Couples will trade partners.

Wong wadon nunggang jaran.
Wanita menunggang kuda (mencari nafkah)
Women will ride horses.

Wong lanang linggih plangki.
Laki-laki di rumah
Men will be carried in a stretcher.

Randa seuang loro.
Orang mudah bercerai
A divorcee will be valued at 17 cents.

Prawan seaga lima.
Nilai keperawanan/kesucian murah
A virgin will be valued at 10 cents.

Duda pincang laku sembilan uang.
Pria yang gak baik malah bernilai mahal
A crippled men will be valued at 75 cents.

Akeh wong ngedol ngelmu.
Banyak orang menjual ilmu dan pengetahuannya
Many will earn their living by trading their knowledge.

Akeh wong ngaku-aku.
Banyak orang yg mengambil keuntungan dari orang lain
Many will claims other's merits as their own.

Njabane putih njerone dadu.
Luarnya putih dalamnya hitam
It is only a cover for the dice.

Ngakune suci, nanging sucine palsu.
Ngaku suci tapi kesuciannya palsu belaka
They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.

Akeh bujuk akeh lojo.
Banyak kecurangan dan kelicikan
Many will use sly and dirty tricks.

Akeh udan salah mangsa.
Banyak hujan salah musimnya
Rains will fall in the wrong season.

Akeh prawan tuwa.
Banyak perawan tua
Many women will remain virgins into their old age.

Akeh randa nglairake anak.
Banyak janda melahirkan anak
Many divorcees will give birth.

Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Banyak jabang bayi mencari ayahnya
Newborns will search for their fathers.

Agama akeh sing nantang.
Banyak yang menentang Agama
Religions will be attacked.

Perikamanungsan saya ilang.
Perikemanusian hilang semuanya
Humanitarianism will no longer have importance.

Omah suci dibenci.
Rumah suci dibenci
Holy temples will be hated.

Omah ala saya dipuja.
Tempat maksiat dipuja2
They will be more fond of praising evil places.

Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Wanita lacur bertebaran dimana2
Prostitution will be everywhere.

Akeh laknat.
Banyak kelaknatan
There will be many worthy of damnation.

Akeh pengkhianat.
Banyak pengkhianat
There will be many betrayals.

Anak mangan bapak.
Anak makan bapak
Children will be against father.

Sedulur mangan sedulur.
Saudara saling memakan
Siblings will be against siblings.

Kanca dadi mungsuh.
Teman jadi musuh
Friends will become enemies.

Guru disatru.
Guru dilawan
Students will show hostility toward teachers.

Tangga pada curiga.
Tetangga pada curiga
Neighbours will become suspicious of each other.

Kana-kene saya angkara murka.
Dimana-mana banyak angkara murka
And ruthlessness will be everywhere.

Sing weruh kebubuhan.
Saksi jadi tersangka
The eyewitness has to take the responsibility.

Sing ora weruh ketutuh.
Orang tak tahu menahu jadi tertuduh
The ones who have nothing to do with the case will be prosecuted.

Besuk yen ana peperangan.
Satu saat nanti akan ada peperangan
One day when there will armagedon.

Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Di timur, selatan dan utara
In the east, in the west, in the south, and in the north.

Akeh wong becik saya sengsara.
Banyak orang baik-baik jadi sengsara
Good people will suffer more.

Wong jahat saya seneng.
Orang Jahat senang
Bad people will be happier.

Wektu iku akeh dandang diunekake kuntul.
Banyak kebohongan
When this happens, a rice cooker will be said to be an egret.

Wong salah dianggep bener.
Yang salah dianggap benar
The wrong person will be assumed to be honest.

Pengkhianat nikmat.
Pengkhianat nikmat
Betrayers will live in the utmost of material comfort.

Durjono saya sempurna.
Terlebih lagi Sang durjana
The deceitful will decline even further.

Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat
The evil persons will rise to the top.

Wong lugu kebelenggu.
Orang yang naif terbelenggu
The modest will be trapped.

Wong mulyo dikunjoro.
Orang mulia dipenjara
The noble will be imprisoned.

Sing curang garang.
Yang berhati curang garang
The fraudulent will be ferocious.

Sing jujur kojur.
Yang jujur susah setengah mati
The honest will unlucky.

Pedagang akeh sing keplarang.
Many merchants will fly in a mess.

Wong main akeh sing ndadi.
Perjudian makin menjadi
Gamblers will become more addicted to gambling.

Akeh barang haram.
Banyak barang haram
Illegal things will be everywhere.

Akeh anak haram.
Banyak anak haram
Many babies will be born outside of legal marriage.

Wong wadon nglamar wong lanang.
Kaum wanita melamar pria
Women will propose marriage.

Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Kaum pria merendahkan derajatnya sendiri
Men will lower their own status.

Akeh barang-barang mlebu luang.
Banyak barang tak terjual
The merchandise will be left unsold.

Akeh wong kaliren lan wuda.
Banyak orang tak berpunya pangan maupun sandang
Many people will suffer from starvation and inability
to afford clothing.

Wong tuku nglenik sing dodol.
Pembeli lebih pintar dari penjual
Buyers will become more sophisticated.

Sing dodol akal okol.
Penjual harus putar akal mati2an
Sellers will have to use their brains and muscle to do business.

Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
Susah cari makan
In the way they earn a living, people will be as rice paddies being
swung around and blown up.

Sing kebat kliwat.
Banyak yg hilang kendali
Some will go wild out of control.

Sing telah sambat.
Yang tak berambisi tertinggal
Those who are not ambitious will complaint of being left behind.

Sing gede kesasar.
Yang besar tersesat
The ones on the top will get lost.

Sing cilik kepleset.
Yang kecil terpeleset
The ordinary people will slip.

Sing anggak ketunggak.
Yang angkuh akan terhalang
The arrogant ones will be impaled.

Sing wedi mati.
Yang takut tak akan bertahan
The fearful ones will not survive.

Sing nekat mbrekat.
Yang nekat akan berhasil
The risk takers will be successful.

Sing jerih ketindhih.
Yang takut akan tertindas
The ones who are afraid of taking the risks will be crushed under
foot.

Sing ngawur makmur,
Yang ngawur justru makmur
The careless ones will be wealthy.

Sing ngati-ati ngrintih.
Yang berhati2 merintih
The careful ones will whine about their suffering.

Sing ngedan keduman.
Yang edan kebagian
The crazy ones will get their portion.

Sing waras nggagas.
Tapi mereka yg waras (mental dan fisik) akan berpikir bijak
The ones who are mentally and physically healthy will think wisely.

Wong tani ditaleni.
Petani terikat
The farmers will be controlled.

Wong dora ura-ura.
Para koruptor beruntung tak terkira
Those who are corrupt will spend their fortune lavishly.

Ratu ora netepi janji, musna kekuasaane.
Raja tak menepati janji, musnah kekuasaannya
The queen who does not keep her promises will lose her power.

Bupati dadi rakyat.
Bupati menjadi rakyat
The leaders will become ordinary persons.

Wong cilik dadi priyayi.
Orang kecil jadi pemimpin
The ordinary people will become leaders.

Sing mendele dadi gede,
Orang tak jujur akan jadi pejabat
The dishonest persons will rise to the top.

Sing jujur kojur.
Yang jujur sekarat
The honest ones will be unlucky.

Akeh omah ing nduwur jaran.
Banyak rumah berada di atas kuda
There will be many people own a house on horseback.

Wong mangan wong.
Orang makan orang
People will attack other people.

Anak lali bapak.
Anak lupa bapak
Children will ignore their fathers.

Wong tuwa lali tuwane.
Orang tua lupa tanggung jawabnya
Parents will not want to take their responsibility as parents.

Pedagang adol barang saya laris.
Pedagang menjual barang sangat laris
Merchants will sell out of their merchandise.

Bandane saya ludes.
Tapi hartanya ludes
Yet, they will lose money.

Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Banyak orang mati kelaparan dalam kemakmurannya
Many people will die from starvation in prosperous times.

Akeh wong nyekel banda nanging uripe sengsara.
Banyak orang berpunya tapi hidupnya sengsara
Many people will have lots of
money yet, be unhappy in their lives.

Sing edan bisa dandan.
Yang edan berdandan mentereng
The crazy one will be beautifully attired.

Sing bengkong bisa nggalang gedong.
Yang berhati bengkok bisa membangun rumah gedong
The insane will be able to build a lavish estate.

Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
Yang berhati lurus hidupnya memprihatinkan dan tersisih
The ones who are fair and sane will suffer in their lives
and will be isolated.

Ana peperangan ing njero.
Akan ada perang saudara
There will be internal wars.

Timbul amarga para pangkat akeh sing pada salah paham.
Para petinggi saling salah paham
As a result of misunderstandings between those at the top.

Durjana saya ngambra-ambra.
Kedurjanaan bersimaharajalela
The numbers of evil doers will increase sharply.

Penjahat saya tambah.
Penjahat bertambah
There will be more criminals.

Wong apik saya sengsara.
Orang baik-baik sengsara
The good people will live in misery.

Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
Banyak yang mati dalam peperangan
There will be many people die in a war.

Kebingungan lan kobongan.
Kebingungan dan semuanya habis terbakar
Others will be disoriented, and their property burnt.

Wong bener saya tenger-tenger.
Yang benar kebingungan
The honest will be confused.

Wong salah saya bungah-bungah.
Yang salah bergembiraria
The dishonest will be joyful.

Akeh banda musna ora karuan lungane.
Banyak harta habis tak tentu arah
There will be disappearance of great riches.

Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe.
Jabatan dan kekayaan hilang tak diketahui sebabnya There will be
disappearance of great titles, and jobs.

Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
Banyak barang haram, banyak anak haram
There will be many illegal goods, There will be many babies born
without fathers.

Bejane sing lali, bejane sing eling.
Seberuntung2nya mereka yang lupa diri, akan lebih bahagia mereka yang
selalu
ingat (dzikr)

Nanging sauntung-untunge sing lali.
Namun seuntung2nya yang lupa diri
Those people who forget God's Will may be happy on earth.

Isih untung sing waspada.
Akan lebih untung mereka yang ingat waspada
But those who are remember God's will are destined
to be happier still.

Angkara murka saya ndadi.
Angkara murka makin menjadi
Ruthlessness will become worse.

Kana-kene saya bingung.
Kebingungan dimana2
Everywhere the situation will be chaotic.

Pedagang akeh alangane.
Pedagang banyak halangannya
Doing business will be more difficult.

Akeh buruh nantang juragan.
Banyak buruh menantang juragan
Workers will challenge their employers.

Juragan dadi umpan.
Juragan jadi umpan
The employers will become bait for their employees.

Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Yang suaranya keras akan mendapat pengaruh(kekuasaan)
Those who speak out will be more influential.

Wong pinter diingar-ingar.
Orang yg pintar jadi bulan2an
The wise ones will be ridiculed.

Wong ala diuja.
Orang yang salah dipuja
The evil ones will be worshipped.

Wong ngerti mangan ati.
Orang yang paham akan makan ati
The knowledgeable ones will show no compassion.

Banda dadi memala.
Harta benda jadi penyakit
The pursuit of material comfort will incite crime.

Pangkat dadi pemikat.
Jabatan terlihat menggiurkan
Job titles will become enticing.

Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
Yang sewenang-wenang berasa menang
Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners.

Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Yang mengalah seakan-akan kalah
Those who act wisely will feel as if everything is wrong.

Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Para pemimpin rendah imannya
There will be leaders who are weak in their faith.

Patihe kepala judi.
Patih nya saja gembong judi
Their vice regent will be selected from among the ranks of the
gamblers.

Wong sing atine suci dibenci.
Yang hatinya suci malah dibenci
Those who have a holy heart will be rejected.

Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
Yang jahat dan pintar malah mendapat derajat
Those who are evil, and know how to flatter their boss,
will be promoted.

Pemerasan saya ndadra.
Pemerasan makin menjadi
Human exploitation will be worse.

Maling lungguh wetenge mblenduk.
Maling duduk santai dengan perutnya yang gendut
The corpulent thieves will be able to sit back and relax.

Pitik angkrem saduwurane pikulan.
Ayam mengeram stinggi pikulan (Petinggi banyak yg berbuat curang)
The hen will hacth eggs in a carrying pole.

Maling wani nantang sing duwe omah.
Maling berani menantang yang punya rumah
Thieves will not be afraid to challenge the target.

Begal pada ndugal.
Begal makin gila
Robbers will dissent into greater evil.

Rampok pada keplok-keplok.
Rampok mendapat tepuk tangan
Looters will be given applause.

Wong momong mitenah sing diemong.
Pengasug difitnah oleh yg diasuh
People will slander their caregivers.

Wong jaga nyolong sing dijaga.
Penjaga nyolong milik yang dijaga
Guards will steel the very things they are to protect.

Wong njamin njaluk dijamin.
Penjamin minta dijamin
Guarantors will ask for collateral.

Akeh wong mendem donga.
Banyak yang minta doa
Many will ask for blessings.

Kana-kene rebutan unggul.
Semua orang berebut kemenangan pribadi
Everybody will compete for personal victory.

Angkara murka ngombro-ombro.
Angkara murka tersebar dimana2
Ruthlessness will be everywhere.

Agama ditantang.
Agama ditantang
Religions will be questioned.

Akeh wong angkara murka.
Banyak orang yang angkara murka
Many people will be greedy for power, wealth and position.

Nggedeake duraka.
Memperbanyak dosa
Rebelliousness will increase.

Ukum agama dilanggar.
Hukum agama dilanggar
Religious law will be broken.

Perikamanungsan di-iles-iles.
Perikemanusiaan diinjak-injak
Human rights will be violated.

Kasusilan ditinggal.
Kesusilaan ditinggalkan
Ethics will left behind.

Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
Banyak orang edan, jahat dan kehilangan akal budi
Many will be insane, cruel and immoral.

Wong cilik akeh sing kepencil.
Orang kecil tersingkir
Ordinary people will be segregated.

Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
Mereka akan jadi korban si hati jahat dan iblis
They will become the victims of evil and cruel persons.

Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.
Akan ada raja yang berpengaruh
Then there will come a queen who is influential.

Lan duwe prajurit
Memiliki bala tentara
She will have her own armies.

Negarane ambane sapra-walon.
Negaranya seluas seperdelapan dunia
Her country will measured one-eighth the circumference of the world.

Tukang mangan suap saya ndadra.
Tukang makan uang suap makin banyak
The number of people who commit bribery will increase.

Wong jahat ditampa.
Orang jahat diterima
The evil ones will be accepted.

Wong suci dibenci.
Orang suci dibenci
The innocent ones will be rejected.

Timah dianggep perak.
Timah dianggap perak
Tin will be thought to be silver.

Emas diarani tembaga
Emas dibilang tembaga.
Gold will be thought to be copper.

Dandang dikandakake kuntul.
A rice cooker will be thought to be an egret.

Wong dosa sentosa.
Pendosa sentosa
The sinful ones will be safe and live in tranquility.

Wong cilik disalahake.
Orang kecil disalahkan
The poor will be blamed.

Wong nganggur kesungkur.
Pengangguran terpuruk
The unemployed will be rooted up.

Wong sregep krungkep.
The diligent ones will be forced down.

Wong nyengit kesengit.
Orang akan menuntut balas terhadap yang menekannya The people will
seek
revenge against the fiercely violent ones.

Buruh mangluh.
Buruh bekerja habis2an
Workers will suffer from overwork.

Wong sugih krasa wedi.
Yang kaya ketakutan
The rich will feel unsafe.

Wong wedi dadi priyayi.
Yang berpunya merasa tak aman
People who belong to the upper class will feel insecure.

Senenge wong jahat.
Yang jahat senang
Happiness will belong to evil persons.

Susahe wong cilik.
Yang kecilan susah
Trouble will belong to the poor.

Akeh wong dakwa dinakwa.
Orang saling menuntut satu sama lain
Many will sue each other.

Tindake menungsa saya kuciwa.
Perilaku manusia semakin rendah
Human behaviour will fall short of moral enlightenment.

Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Raja dengan raja berembug, negara mana yang disenangi
Leaders will discuss and choose which countries are their
favourites and which ones are not.

Wong Jawa kari separo,
Orang jawa tinggal separuhnya
The Javanese will remain half.

Landa-Cina kari sejodo.
Orang Belanda dan China tinggal sejodoh
The Dutch and the Chinese each will remain a pair.

Akeh wong ijir, akeh wong cethil.
Banyak kelicikan kebusukan
Many become stingy.

Sing eman ora keduman.
The stingy ones will not get their portion.

Sing keduman ora eman.
The ones who receive their portion will not be generous.

Akeh wong mbambung.
Banyak pengemis dimana2
Street beggars will be everywhere.

Akeh wong limbung.
Banyak orang bingung/stress tak tentu arah
Bewildered persons will be everywhere.

Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.
Inilah tanda-tanda terbaliknya zaman
These are the signs that the people and their civilization
have been turned upside down

Wednesday, April 27, 2011

Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang

C
Apa memang harus layu
F Am F C F Am G
Bunga-bunga setelah sang kumbang menghisap manisnya madumu
C
Apa memang harus ingkar
F Am F C F Am G
Kumbang-kumbang setelah sang bunga terkulai layu tak berguna

C Am
Bunga-bunga dilahirkan untuk dihisap sang kumbang
Kumbang-kumbang dilahirkan untuk menghisap sang bunga
Bunga-bunga dimekarkan untuk digoda sang kumbang
Kumbang-kumbang diterbangkan untuk menggoda sang bunga

Mengapa bunga harus layu, setelah kumbang dapatkan madu
Mengapa kumbang harus ingkar, setelah bunga tak lagi mekar

Uuuuuu..... uuuuu..... uuuuu.....
Interlude

Mungkin Tuhan tlah takdirkan
Kumbang-kumbang campakkan sang bunga
Setelah layu tak berguna

Bunga-bunga dilahirkan untuk dihisap sang kumbang
Kumbang-kumbang dilahirkan untuk menghisap sang bunga
Bunga-bunga dimekarkan untuk dicampakkan kumbang
Kumbang-kumbang diterbangkan untuk mencampakkan bunga

Bung Hatta

D F# Bm G
Tuhan terlalu cepat semua kau panggil
D Em
Satu-satunya yang tersisa
G A D
Proklamator tercinta
D F# Bm G D
Jujur lugu dan bijaksana, mengerti apa yang terlintas
Em G A D
dalam jiwa rakyat Indonesia


F# Bm G D
Hujan air mata dari pelosok negeri
Em G D
Saat melepas engkau pergi
F# Bm G D
Berjuta kepala tertunduk haru
Em G
Terlintas nama seorang sahabat
Bm F# Bm
yang tak lepas dari namamu
G D G D
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
G A Bm A D
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Em G D
Bernisan bangga berkafan do'a
Em G A G A D
Dari kami yang merindukan orang sepertimu

Buku Ini Aku Pinjam

C D Am Em C D G C Bm Am D Em
Biar tau...... biar rasa...... cinta ini milik kita
C C/B Am D D7 G
Dikantin depan kelasku, disana kenal dirimu
C C/B Am D C Em
Yang kini tersimpan di hati, jalani kisah sembunyi
C C/B Am D D7 G
Di halte itu ku tunggu, senyum manismu kekasih
C C/B Am D D7 G
Usai dentang bel sekolah, kita nikmati yang ada
Em Bm Am D G
Seperti hari yang lain, kau senyum tersipu malu
Em Bm Am C C/B Am C C/B Am D G
Ketika kusapa engkau, genggamlah ja ri... genggamlah ha ti...... ini
C C/B Am D D7 G
Memang usia kita muda, namun cinta soal hati
C C/B Am D D7 G
Biar mereka bicara, telinga kita terkunci
Em Bm Em Bm C D G
Biar tau... biar rasa, maka tersenyumlah kasih
Em Bm Am Em C D G
Tetap langkah...... jangan hentikan, cinta ini milik kita
C D Am D D7 G
Buku ini aku pinjam, 'kan kutulis sajak indah
C C/B Am D D7 G
Hanya untukmu seorang, tentang mimpi ... mimpi malam

Buktikan

A Asus A Asus
Kata-kata berbisa mulut-mulut berbusa
A Asus Em A Asus A Asus
Janji-janji bertebaran seperti biasa dari diatas panggung atas nama bangsa
A Asus A Asus
Yang mendengar terpesona bahkan ada yang terkesima
A Asus Em A Asus A Asus
Akupun tergoda untuk mengikuti apa yang terjadi apakah memang janji hanya janji
A Asus A Asus Em A Asus
Buktikan... buktikan... itu yang dinanti-nanti...
A Asus A Asus Em D E A Asus A Asus
Buktikan... buktikan... kalau hanya omong burung beo pun bisa
Em A Asus Em A Asus
Kita hidup sering terancam, tak ada jaminan keselamatan
Em A Asus Em A Asus A Asus
Kalau omong tentang keamanan, tapi makin banyak penggusuran

Kita hidup sering terancam, tak ada jaminan keselamatan
Kalau omong tentang kemakmuran, tapi makin banyak pengangguran
Buktikan... buktikan... itu yang dinanti-nanti...
Buktikan... buktikan... kalau hanya omong burung beo pun bisa
Kata-kata berbisa mulut-mulut berbusa
Janji-janji berhamburan seolah-olah kami bodoh tak mengerti apa-apa
Seolah-olah kami ini anak kecil yang bisa kau bohongi sesuka hatimu
Buktikan... buktikan... itu yang dinanti-nanti...
Buktikan... buktikan... kalau hanya omong burung beo pun bisa
Buktikan... buktikan... 4x

Bongkar

F#m
Kalau cinta sudah dibuang
D F#m
Jangan harap keadilan akan datang
F#m
Kesedihan hanya tontonan
D F#m
Bagi mereka yang diperkuda jabatan
D F#m
Oh..o...ya...o...ya...o...ya bongkar 2x
F#m
Sabar sabar dan tunggu
D F#m
Itu jawaban yang kami terima
F#m
Ternyata kita harus ke jalan
D F#m
Robohkan setan yang berdiri mengangkang

D F#m
Oh...o...ya...o...ya...o...ya bongkar 2x
Oh...o...ya...o...ya...o...ya bongkar 2x

A F#m
Penindasan serta kesewenang-wenangan
Bm Bm C#m D F#m
Banyak lagi, teramat banyak untuk disebutkan
A F#m
Hoi hentikan, hentikan jangan diteruskan
Bm Bm C#m D F#m
Kami muak, dengan ketidakpastian dan keserakahan
A F#m
Di jalanan kami sandarkan cita-cita
Bm Bm C#m D F#m
Sebab di rumah sudah tak ada lagi yang bisa dipercaya


A F#m
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Bm Bm C#m D F#m
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta
F#m
Oh..o.o...

Besar dan Kecil

Bm A Bm
Kau seperti bus kota atau truk gandengan
Bm A Bm
Mentang-mentang paling besar klakson sembarangan
D A D
Aku seperti bemo atau sandal japit
D A D
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit
Bm G Bm
Pada siapa ku mengadu. pada siapa ku bertanya
Bm A Bm
Kau seperti buaya atau dinosaurus
Bm A Bm
Mentang-mentang menakutkan makan sembarangan
D A D
Aku seperti cicak atau kadal buntung
D A D
Tubuhku kecil mrengil sulit dapat untung
Bm G Bm
Pada siapa ku mengadu. pada siapa ku bertanya
D A Bm
Mengapa besar selalu menang
D A Bm
Bebas berbuat sewenang-wenang
D A D
Mengapa kecil selalu tersingkir
A Bm
Harus mengalah dan menyingkir
A G#m C#m A
Apa bedanya besar dan kecil
A G#m C#m A
Semua itu hanya sebutan
Bm A
Ya.. walau di dalam kehidupan
Bm A G#m A
Kenyataannya harus ada besar dan kecil

Berkacalah Jakarta

G D C D G D C Am
Langkahmu cepat seperti terburu, berlomba dengan waktu
G D C D G D C Am
Apa yang kau cari belumkah kau dapat, di angkuh gedung-gedung tinggi
G D C D G D C Am
Riuh pesta pora sahabat sejati, yang hampir slalu saja ada
Bm C G C G G D G C G
Isyaratkan, enyahlah pribadi

G D C D G D C Am
Lari kota Jakarta lupa kaki yang luka, mengejek langkah kura-kura
G D C D G D C Am
Ingin sesuatu tak ingat bebanmu atau itu ulahmu kota
Bm C G C G G D G C G
Ramaikan, mimpi indah penghuni

G Am Bm Am G Am Bm Am
Jangan kau paksakan, untuk berlari
G Am Bm Am G Am Bm Am G
Angkuhmu tak peduli, luka di kaki
G Am Bm Am G Am Bm Am C G C G
Jangan kau paksakan, untuk tetap terus berlari
G C G C G Em C Am G
Bila luka di kaki belum terobati, berkacalah Ja-kar-ta !

Monday, April 25, 2011

Makna Lagu Ilir-Ilir

Lir-ilir, Lir Ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh temanten anyar

Cah Angon, Cah Angon
Penekno Blimbing Kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo Mbasuh Dodotiro

Dodotiro Dodotiro
Kumitir Bedah ing pinggir
Dondomono, Jlumatono
Kanggo Sebo Mengko sore

Mumpung Padhang Rembulane
Mumpung Jembar Kalangane
Yo surako surak Iyo!!!

Tembang diatas pasti sudah akrab ditelinga kita
apalagi bagi orang-orang jawa yang notabene berada dalam wilayah penyebaran agama Wali Songo
tidak sedikit orang yang mencoba untuk menguraikan makna tembang diatas baik dalam konteks hubungannya dengan sejarah, syariat Islam bahkan Hakikat yang terkandung di dalamnya.
pada tulisan singkat ini Khaylif mencoba untuk sedikit menguraikan makna dari tembang tersebut, jika ada kekurangan atau kesalahan adalah karena keterbatasan Khaylif dalam pemahaman semoga Alloh memaafkan dan jika ada kebaikannya hal itu semata-mata datang dari Alloh SWT
Makna tembang tersebut menurut Khaylif:

1. Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)
Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)
Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.
2 Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)
Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)
Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya?
Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa.
3. Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)
Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)
Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)
Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.
4. Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)
Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)
Makna: Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas (no 1-3) ketika kita masih sehat (dialambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan Iya!!!

Bukan sekedar lagu dolanan .. tapi lagu penuh makna mendalam. Tidak untuk dinikmati syair dan nadanya semata, tapi lebih penging adalah untuk direnungkan dan dicontoh penyeruannya. Kalau cuman sekedar menikmati musikna saja lebih bagus kalau mendengarkan komposisi Lir-Ilir karya Handel dalam konser harpa “Harp to Heart” yang menampilkan The World Harp Ensemble (WHE), Selasa (28/5), di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. (Ada yang punya? minta dong).
Lir ilir ini katanya ciptaan Sunan Kalijogo, ada juga yang mengatakan Sunan Giri, ada juga yang mengatakan Sunan Ampel. Wallahu a’lam yang penting adalah ciptaan salah satu dari mereka yang insyaAllah mencerminkan seruan para wali itu semua.
Am Am C Am Dm
Lir ilir, lir ilir tandure wis sumilir (Lir ilir, lir ilir tanamannya sudah mulai bersemi)
>> lir-ilir : Sayup-sayup bangun (dari tidur), tanaman : agama Islam.
C Dm
Tak ijo royo – royo (Hijau Royo royo)
>> agama Islam tumbuh subur di Tanah Jawa. Yakni hijau sebagaiman simbol umum agama Islam. Dalam politik indonesia pun dulu ada istilah “penghijauan di MPR”, dimana MPR yang dulu (sebelum 1989) banyak didominasi non muslim mulai terisi oleh praktisi2 dari kelompok Islam. Ada juga penafsiran yang mengatakan bahwa pengantin baru maksudnya adalah raja2 jawa yang baru masuk Islam. Make sense juga …
F Am
Tak sengguh temanten anyar (demikian menghijau bagaikan pengantin baru)
>> sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level mula, seperti penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya
Am Am C Am Dm
Cah angon – cah angon penekno blimbing kuwi (Anak-anak penggembala, panjatkan pohon blimbing itu )
>> Kenapa kok cah angon ? Hadits Rasul “Al-Imaamu Ro’in” (Imam adalah Pemimpin/Penggembala). Ro’in dalam bahasa arab artinya secara bahasa penggembala dan secara urf (adat arab) juga untuk menyebut sebagai pemimpin.
>> Kenapa Belimbing : Inget : belimbing itu warnanya ijo (ciri khas Islam) dan memiliki sisi 5. Jadi, belimbing adalah isyarat agama Islam itu sendiri, yang tercermin dari 5 sisi buah belimbing yang menggambarkan Rukun Islam.


>> Kenapa penekno (ambilkan) : Inilah seruan tholabun nushroh para wali kepada para penguasa di Jawa, agar mereka bersedia mengambil Islam itu agar masyarakat bisa mengikuti langkahnya dan dengan itu aturan Islam dapat diterapkan ke masyarakat. Tidak mungkin Islam terterapkan kaffah tanpa ada kemauan penguasa “mengambil” Islam sebagai agama dan sistemnya. Para penafsir lagu lir-ilir kebanyakan tidak sasmito terhadap penggunaan kata2 penekno belimbing ini .. Kalau cuman sekedar belimbing sih biasanya anak kecil juga bisa ambil sendiri, tapi ini menggunakan kata “penekno” yang artinya adalah ambilkan buah itu untuk saya, kami dan mereka semua. Dan juga bukan peneken (panjat dan ambil untuk dirimu sendiri). Jelas ini artinya adalah seruan para wali agar raja bersedia mengimplementasikan Islam untuk masyarakat umum.
C Dm F Am
Lunyu – lunyu peneen kanggo mbasuh dododiro (Biar licin tetap panjatkan untuk mencuci pakaian-mu)
>> dodod : sejenis pakaian jawa (dNux : saya juga tidak tahu sperti apa, katanya sih seperti kemben)
>> walaupun berat ujiannya, walaupun banyak rintangannya karena masuk agama Islam itu berkonsukuensi luas baik secara keluarga, sosial dan politik, maka tetap anutlah Islam untuk membersihkan aqidahmu dan menyucikan dirimu dari dosa dosamu. Demikian juga pasti sangat berat rintangan untuk melaksanakan syariat Islam itu ditengah masyarakat, karena pasti akan berhadapan dengan agama, adat istiadat serta sistem yang telah terbangun dimasyarakat.
Am Am C Am Dm
Dododiro – dododiro kumitir bedah ing pinggir
Pakainmu itu tertiup2 angin dan sobek di pinggir pinggirnya
>> kumitir : bayangkan kain yang dijemuran dan tertiup2 angin lalu terlihat pinggir kain itu sobek2. Yang dimaksud disini adalah ketika para raja itu sudah masuk Islam, maka masih ada hal hal yang belum Islam kaffah, masih ada cacat2 di aqidah-nya sebab masih terpengaruh oleh hindu jawa
>> Bedah ing pinggir : barangkali yang dimaksud pinggir sini adalah masyarakat bawah (pinggiran), dimana pada mereka masih kurang memahami dan kurang melaksanakan Islam sebab banyak masyarakat awam belum tersentuh dakwah atau belum komitmen di Islam
C Dm F Am
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore (Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore )
>> Betulkanlah penyimpangan2 itu baik pada dirimu atau pada masyarakatmu untuk persiapan kematianmu
>> sebo : menghadap = sowan. Mengko sore : nanti sore (waktu ajal). Usia senja : usia tua mendekati masa akhir.
>> Pesan dari para wali bahwa kamu itu wahai raja .. pasti akan mati dan akan menemui Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan diri, keluarga dan masyarakat yang kamu pimpin. Maka benahilah dan sempurnakanlah keislamanmu dan keislaman masyarakatmu agar kamu selamat di Hari Pertanggung Jawaban (yaumul Hisab)
G Am
Mumpung pandang rembulane (Selagi terang (sinar) bulan-nya)
>> Para wali mengintatkan agar para raja melaksanakan hal itu mumpung masih terbuka pintu hidayah menerima Islam dan masih banyak ulama2 yang bisa mendampingi beliau untuk memberikan nasehat dan arahan dalam menerima dan menerapkan Islam
G Am
Mumpung jembar kalangane (Mumpung luas kesempatannya)
>> Mumpung si Raja masih menduduki jabatan sebagai penguasa. Nanti perkaranya atau kesempatan melaksanakan ini akan hilang bila raja tersebut sudah tidak menjadi penguasa.
>> Kesempatan apa ? usia atau pangkat/kedudukan ? Kalau yang dimaksud kesempatan adalah usia, maka ini kurang cocok. Bagaimanapun juga para wali juga tahu bahwa usia itu tidak bisa ditebak. Pangkat/kedudukan lebih masuk akal sebab masih bisa diduga kapan lengsernya ..
>> Bagi saya kalangan bisa juga berarti pendukung sehingga maknanya juga bisa : mumpung selagi banyak pendukungnya
>> bagian ini sangat menjelaskan bahwa lagu ini adalah tholabun nusrhoh para wali kepada raja raja agar raja memanfaatkan kesempatannya (sebagai raja) untuk disamping masuk Islam juga terlibat aktif dalam penyebaran dan pelaksanaan syariat Islam di wilayahnya (tanah Jawa).
C Dm F G Am
Sun surako surak hiyo (Mari bersorak-sorak ayo…)
>> Sambutlah seruan ini dengan gembira “Ayo kita terapkan syariat Islam” …. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)
>> Mustinya pejabat pusat (SBY) ataupun daerah (gubernur2, bupati2 dan wali2) sekarang ini juga dinyanyikan lagu ini. Kalau mereka waskito lan tanggap in sasmito (bijak dan tanggap terhada tanda2), maka mereka isnyaAllah akan bersedia melaksanakan syariat Islam. Harusnya dia (SBY) yang aktif dalam pengembangan syariat Islam mengingat dia adalah masih keturunan dari Kiai Agung Kasan Besari — alias MangkuNegoro II yang memilih sebagai ulama daripada menjadi raja, seorang ulama terkemuka di Jawa (setelah jaman para Wali) yang adalah penasehat sekaligus mertua Paku Buwono II, yang mana dari ulama ini adalah juga leluhur dari Gus Dur.
Bagaimana dengan kita ? adakah terpanggil dengan lagu lir-ilir ini? Atau apakah kita juga akan menyanyi (meyerukan) hal yang sama seperti apa yang diserukan para wali untuk menyeru penguasa ? Saya [dNux] terpanggil menyanyi dan menyeru …

Makna Lagu Sluku-Sluku Bathok

Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung mutho
Pak jenthit lolo lo bah
Yen mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip golekko dhuwit

Maknanya menurut Khaylif kira-kira begini:

Sluku-sluku bathok
bathok (kepala) kita perlu beristirahat. Jika digunakan untuk bekerja terus apalagi diforsir akan mengakibatkan otak menjadi kurang bisa berpikir. Untuk itu Istirahatkanlah kepala kita barang sejenak

Bathoke ela-elo
Caranya adalah dengan berdzikir. Ela-elo disini dapat diartikan Laa Ilaaha Ilalloh (para Wali khan biasa dengan pendekatan bahasa seperti ini). Jadi beristirahatlah dengan dzikir La Ilaha Ilalloh. Karena seperti kita tahu dengan mengingat Allah akan hati kita akan tenang dan otomatis tubuh kitapun akan menjadi tenang.

Si Rama menyang Solo
Kemudian ada cara yang lain lagi yaitu dengan: sirama (mandilah atau dengan kata lain bersucilah) menyang (menuju) Solo (Sholat). Dirikanlah Sholat, karena sewaktu sholat secara otomatis kita mengendurkan otot-otot yang ada ditubuh kita sehingga tidak tegang.

Oleh-olehe payung mutho
Lalu apa yang kita dapatkan? Kita akan mendapatkan oleh-oleh paying mutho (perlindungan dari Alloh SWT). Jika Allah sudah melindungi, apalagi yang perlu kita takutkan.

Pak jenthit lolo lo bah
Nada pada bait ini langsung naik dan terkesan mengagetkan, hal ini melambangkan akan datangnya kematian yang tidak bisa kita sangka kapan datangnya. Dia bisa datang kapan saja dan dimana saja.

Wong mati ora obah
Saat kematian datang maka kita sama sekali ora obah (tidak bisa berbuat apa-apa). Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan waspada. Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk dibawa mati.

Yen obah medeni bocah
Konon banyak orang mati ingin minta dihidupkan kembali, tetapi Allah tidak mengijinkan. Jika mayat hidup lagi maka akan menakutkan dan dampak buruknya akan lebih besar.

Yen urip golekko dhuwit
Oleh karena itu mumpung masih banyak kesempatan pergunakanlah untuk golek dhuwit (beramal sebanyak-banyaknya) karena satu-satunya kesempatan beramal adalah saat ini, saat kita masih hidup. Karena kalau sudah mati kita tidak akan bisa berbuat apa-apa

Kira-kira begitulah makna lagu Sluku-sluku bathok yang dikarang oleh para wali (kurang jelas Siapa wali yang mengarangnya tapi konon ceritanya salah seorang dari wali songo). Jika dalam memaknai lagu tersebut ada kekurangan atau kesalahan itu adalah karena kekurangan Khaylif sebagai manusia biasa dan bila ada kebaikan maka hal tersebut datangnya dari Alloh SWT. Semoga tulisan pendek ini bisa bermanfaat bagi kita. Amiin…..

We Are The Champions

I've paid my dues
Time after time
I've done my sentence
But committed no crime
And bad mistakes
I've made a few
I've had my share of sand
Kicked in my face
But I've come through

And we mean to go on and on and on and on

We are the champions - my friends
And we'll keep on fighting
Till the end
We are the champions
We are the champions
No time for losers
'Cause we are the champions of the World

I've taken my bows
And my curtain calls
You brought me fame and fortune
And everything that goes with it
I thank you all
But it's been no bed of roses
No pleasure cruise
I consider it a challenge before
The whole human race
And I ain't gonna lose

And we mean to go on and on and on and on

We are the champions - my friends
And we'll keep on fighting
Till the end
We are the champions
We are the champions
No time for losers
'Cause we are the champions of the World

We are the champions - my friends
And we'll keep on fighting
Till the end
We are the champions
We are the champions
No time for losers
'Cause we are the champions

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Perjanjian lama dan Perjanjian Baru
Alkitab Gereja Katolik terdiri dari 73 kitab, yaitu Perjanjian Lama terdiri dari 46 kitab sedangkan Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Bagaimanakah sejarahnya sehingga Alkitab terdiri dari 73 kitab, tidak lebih dan tidak kurang? Pertama, kita akan mengupas kitab-kitab Perjanjian Lama yang dibagi dalam tiga bagian utama: Hukum-hukum Taurat, Kitab nabi-nabi dan Naskah-naskah. Lima buku pertama: Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan dan Kitab Ulangan adalah intisari dan cikal-bakal seluruh kitab-kitab Perjanjian Lama. Pada suatu ketika dalam sejarah, ini adalah Kitab Suci yang dikenal oleh orang-orang Yahudi dan disebut Kitab Taurat atau Pentateuch.



Selama lebih dari 2000 tahun, nabi Musa dianggap sebagai penulis dari Kitab Taurat, oleh karena itu kitab ini sering disebut Kitab Nabi Musa dan sepanjang Alkitab ada referensi kepada “Hukum Nabi Musa”. Tidak ada seorangpun yang dapat memastikan siapa yang menulis Kitab Taurat, tetapi tidak disangkal bahwa nabi Musa memegang peran yang unik dan penting dalam berbagai peristiwa-peristiwa yang terekam dalam kitab-kitab ini. Sebagai orang Katolik, kita percaya bahwa Alkitab adalah hasil inspirasi Ilahi dan karenanya identitas para manusia pengarangnya tidaklah penting.


Nabi Musa menaruh satu set kitab di dalam Tabut Perjanjian (The Ark of The Covenant) kira-kira 3300 tahun yang lalu. Lama kemudian Kitab Para Nabi dan Naskah-naskah ditambahkan kepada Kitab Taurat dan membentuk Kitab-kitab Perjanjian Lama. Kapan tepatnya isi dari Kitab-kitab Perjanjian Lama ditentukan dan dianggap sudah lengkap, tidaklah diketahui secara pasti. Yang jelas, setidaknya sejak lebih dari 100 tahun sebelum kelahiran Kristus, Kitab-kitab Perjanjian Lama sudah ada seperti umat Katolik mengenalnya sekarang.


Kitab-kitab Perjanjian Lama pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani (Hebrew) bagi Israel, umat pilihan Allah. Tetapi setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap di berbagai tempat, mereka kehilangan bahasa aslinya dan mulai berbicara dalam bahasa Yunani (Greek) yang pada waktu itu merupakan bahasa internasional. Oleh karena itu menjadi penting kiranya untuk menyediakan bagi mereka, terjemahan seluruh Kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani. Pada waktu itu di Alexandria berdiam sejumlah besar orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Selama pemerintahan Ptolemius II Philadelphus (285 – 246 SM) proyek penterjemahan dari seluruh Kitab Suci orang Yahudi ke dalam bahasa Yunani dimulai oleh 70 atau 72 ahli-kitab Yahudi – menurut tradisi – 6 orang dipilih mewakili setiap dari 12 suku bangsa Israel. Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 – 125 SM dan disebut Septuagint, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah. Kitab ini sangat populer dan diakui sebagai Kitab Suci resmi (kanon Alexandria) kaum Yahudi diaspora (=terbuang), yang tinggal di wilayah Asia Kecil dan Mesir. Pada waktu itu Ibrani adalah bahasa yang nyaris mati dan orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dalam bahasa Aram. Jadi tidak mengherankan kalau Septuagint adalah terjemahan yang digunakan oleh Yesus, para Rasul dan para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru. Bahkan, 300 kutipan dari Kitab Perjanjian Lama yang ditemukan dalam Kitab Perjanjian Baru adalah berasal dari Septuagint. Harap diingat juga bahwa seluruh Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.


Setelah Yesus disalibkan dan wafat, para pengikut-Nya tidak menjadi punah tetapi malahan menjadi semakin kuat. Pada sekitar tahun 100 Masehi, para rabbi (imam Yahudi) berkumpul di Jamnia, Palestina, mungkin sebagai reaksi terhadap umat Kristen. Dalam konsili Jamnia ini mereka menetapkan empat kriteria untuk menentukan kanon (=standard) Kitab Suci mereka: [1] Ditulis dalam bahasa Ibrani; [2] Sesuai dengan Kitab Taurat; [3] lebih tua dari jaman Ezra (sekitar 400 SM); [4] dan ditulis di Palestina. Atas kriteria-kriteria diatas mereka mengeluarkan kanon baru untuk menolak tujuh buku dari kanon Alexandria, yaitu seperti yang tercantum dalam Septuagint, yaitu: Tobit, Yudit, Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, Barukh, 1 Makabe, 2 Makabe, berikut tambahan-tambahan dari kitab Ester dan Daniel. (Catatan: Surat Nabi Yeremia dianggap sebagai pasal 6 dari kitab Barukh). Hal ini dilakukan atas alasan bahwa mereka tidak dapat menemukan versi Ibrani dari kitab-kitab yang ditolak diatas.

Gereja Kristen tidak menerima hasil keputusan rabbi-rabbi Yahudi ini dan tetap terus menggunakan Septuagint. Pada konsili di Hippo tahun 393 Masehi dan konsili Kartago tahun 397 Masehi, Gereja secara resmi menetapkan 46 kitab hasil dari kanon Alexandria sebagai kanon bagi Kitab-kitab Perjanjian Lama. Selama enam belas abad, kanon Alexandria diterima secara bulat oleh Gereja. Masing-masing dari tujuh kitab yang ditolak oleh konsili Jamnia, dikutip oleh para Bapa Gereja perdana (Church Fathers) sebagai kitab-kitab yang setara dengan kitab-kitab lainnya dalam Perjanjian Lama. Bapa-bapa Gereja, beberapa diantaranya disebutkan disini: St. Polycarpus, St. Irenaeus, Paus St. Clement, dan St. Cyprianus adalah para pemimpin spiritual umat Kristen yang hidup pada abad-abad pertama dan tulisan-tulisan mereka – meskipun tidak dimasukkan dalam Perjanjian Baru – menjadi bagian dari Deposit Iman. Tujuh kitab berikut dua tambahan kitab yang ditolak tersebut dikenal oleh Gereja Katolik sebagai Deuterokanonika (second-listed), atau kanon kedua. Disebut demikian karena disertakan dalam kanon Kitab Suci setelah melalui banyak perdebatan.

Apakah Taurat, Zabur dan Injil?
Secara umum diketahui bahwa saudara-saudara dari umat Muslim mengenal tiga kitab suci kristiani dari 104 pewahyuan. Kendati umat Muslim sering mendapat pengajaran bahwa ketiga kitab sebelum Al-Quran itu telah dirubah, sebagian besar umat Muslim sangatlah menghargai ketiga kitab suci tersebut. Ketiga kitab suci tersebut adalah Taurat, Zabur dan Injil.
Artikel ini tidak membahas kepercayaan umat Muslim tentang pembatalan akan ketiga kitab tersebut, ataupun juga keyakinan

bahwa adanya penyimpangan dalam penulisan yang dilakukan oleh umat Yahudi dan Kristen untuk ketiga kitab suci tersebut. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menguji berbagai pendapat dari kalangan Muslim akan ketiga kitab tersebut. Bagaimana pengertian mereka tentang ketiga kitab tersebut?
Perlu dinyatakan disini tentang keyakinan penulis bahwa Taurat, Zabur dan Injil yang naskahnya masih ada di tengah-tengah umat Yahudi dan Kristen (Alkitab), adalah sama dengan kitab-kitab terdahulu yang diturunkan oleh Allah Yang Mahakuasa.
Umat Muslim percaya bahwa ketiga kitab suci terdahulu telah dilebur Nabi Muhammad dalam hubungannya dengan umat Yahudi dan Kristen yang hidup pada masanya. Istri pertama Nabi, Siti Khodijah diketahui beragama Kristen sebelum menjadi Muslim, sepupunya yang bernama Waraka(Warqa) diketahui juga sebagai seorang pelajar Alkitab yang serius dan bahkan ada kemungkinan juga menjadi seorang penterjemah. Jadi sangatlah menarik jika kita dapat mengetahui apa yang dikatakan Quran mengenai ketiga kitab suci ini, dan juga kita dapat mengetahui akan pemikiran umat Yahudi dan Kristen yang hidup pada masa itu. Dalam melakukan hal ini kita juga akan melakukan perbandingan dengan Kitab Injil.
Pengertian Umat Muslim tentang Tiga Kitab Suci
Umat Muslim pada umumnya mengenal akan Taurat, Zabur dan Injil, pengertian mereka akan ketiga kitab ini sangat sederhana. Semuanya berpikir bahwa hal ini merupakan pewahyuan yang diberikan melalui Hazrat Musa, Daud dan Isa (yang berati damai besertanya). Tapi di bawah ini kita akan melihat beberapa pendapat lain.
• Pendapat yang mengatakan bahwa Taurat setara dengan Pentateukh:
Tiga bagian dari Alkitab telah dikutip oleh Alquran menjadi bagian dari wahyu yang diterimanya yaitu : Pentateukh (Kitab Kejadian sampai dengan Ulangan) atau kitab Musa (Taurat); Mazmur Daud (Zabur) dan Injil Isa (Glasse, The Concise Encyclopedodia of Islam, hal. 72)
• Pendapat yang mengatakan bahwa Taurat setara dengan Perjanjian Lama:
Pendapat lain mengatakan bahwa Taurat lebih kurang merupakan pewahyuan yang diberikan kepada umat Yahudi.
Agama yang berhubungan dengan Ibrahim (Abraham) dan semua agama yang berhubungan dengan Yahudi dan Kristen harus menanggung konsekuensinya. Qur'an meninggikan yang satu dan mengabaikan yang lain contoh : Di antara mereka (umat dan kitabnya) ada kelompok yang berlaku benar, tapi kebanyakan dari mereka berkelakuan sangat buruk (ayat 66). Mereka diminta untuk hidup sesuai dengan Torah (Taurat) dan Evangel (Injil), tapi seperti para pendahulu organisasi agama tradisi lainnya, kaum Yahudi dan Keristen saling bertengkar satu sama lain bahwa masing-masinglah yang mempunyai kunci ke jalan keselamatan dalam eksklusivitas mereka :'Umat Yahudi berkata bahwa umat Kristen tak mempunyai dasar atas keyakinan mereka sedang umat Kristen mengatakan yang sebaliknya, padahal mereka semuanya membaca kitab tersebut.' (II,120). (FazlurRahman, Islam halaman 27)
Dari kutipan di atas dari Fazlur Rahman diketahui bahwa Kitab yang menjadi dasar umat Yahudi dan Kristen adalah Taurat dan Injil, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pemikiran ini berasal dari kesaksian Al-Quran sendiri. Kepercayaan yang sama juga ditunjukkan oleh A.J Arberry, Muslim dari Inggris yang menyatakan kata pengantarnya dalam penterjemahan Al-Quran:
Dalam beberapa bagian dikatakan bahwa Al-Quran telah diturunkan untuk "mengkonfirmasikan yang sebelumnya", yang berarti Kitab Taurat dan Injil; yang merupakan kitab Yahudi dan Kristen, kecuali beberapa kesalahan yang dianggap sebagai kebenaran .(Arberry, The Koran Interpreted, halaman xi).
• Pendapat yang mengatakan bahwa Taurat setara dengan Kitab yang hilang:
Abdullah Jusuf Ali kelihatannya menyetarakan Taurat dengan Perjanjian Lama ."Secara langsung dapat dikatakan bahwa ini setara dengan Kitab Yahudi." (Ali,The Holy Qur'an:Text, Translation and Commentary halaman 282). Karena kepercayaannya akan penyimpangan dari Alkitab, ada beberapa kualifikasi berikut:
Tapi Kitab tersebut telah hilang sebelum Islam disiarkan. Bagian yang hilang adalah "Hukum" dimana kehilangan terjadi oleh penyalinan secara massal yang dilakukan secara tradisional di masa kaum Yahudi dan Rasul hidup, di mana saya mencoba untuk menelusurinya dalam buku ini. (Ali,Ibid halaaman 285).
"Penyalinan massal secara tradisional" yang dimaksud Ali adalah merujuk pada Talmud (Ali,Ibid halaaman 285) (lihat bagian Interval Between Christ and Muhammad).

Jadi menurut pendapat Ali, Taurat tak lagi berlaku.
• Pendapat yang mengatakan bahwa Injil setara dengan Kitab yang hilang:
Sesuai dengan Injil, beberapa pendapat penyimpangan adalah benar. Pendapat penyimpangan ini pada dasarnya merujuk pada variasi tema yang sama. Namun karena hal ini, dianggap bahwa terjadi penyimpangan dalam Injil. Dengan pandangan ini muncul pendapat bahwa Injil tak lagi ada. Hal ini menyebabkan pengakuan akan adanya Perjanjian Baru sangat kecil:


Injil (dari bahasa Yunani Evangel=kabar baik=Gospel) dikatakan dalam Quran bukanlah Perjanjian Baru yang diakui sebagai kanon dalam gereja, melainkan yang diajarkan adalah yang diyakini Islam sebagai yang diajarkan Kristus. Bagian-bagian yang menyimpanglah yang selamat dan yang sekarang diakui Gereja sebagai kanon (contoh Gospel of Childhood, Gospel of Nativity, Gospel of St Barnabas- dikenal di Indonesia sebagai Injil Barnabas). (Ali Ibid, halaman 287)
• Pendapat yang mengatakan bahwa Injil setara dengan Empat Kitab pertama dari Perjanjian Baru:
Mengacu pada pendapat Cyril Glasee, ahli Muslim dari Barat, ia menggunakan 3 nama berbeda untuk Injil yaitu: Injil Yesus, Injil dan Perjanjian Baru:
Tiga bagian dari Alkitab diterima sebagai Al-Qur'an sebagai wahyu yaitu: Pentateukh, Kitab Musa (Taurat); Mazmur Daud (Zabur) dan Injil...
Tapi Zabur dan Injil tak mendapat tempat dalam norma Islam, dan isinya kemungkinan besar tak diketahui atau diabaikan oleh saudara-saudara dari Muslim. Dan Injil sangat sukar sekali diterima dalam Al-Qur'an; hal ini disebabkan Injil bertentangan dengan doktrin pemahaman Islam, dan sebagaian besar karena wujud alamiah Kristus...
Umat Muslim percaya bahwa Kitab Perjanjian Baru yang digunakan oleh umat Kristen tak benar, dan telah mengalami penyesatan. (Glasse, Ibid, halaman 72)
Karena adanya perbedaan tema inilah Injil dianggap telah mengalami penyimpangan, ada kalangan Muslim yang menolak Perjanjian Baru sebagai Injil.
• Pendapat yang mengatakan bahwa Injil setara dengan Perjanjian Baru:
Hughes membuat pernyataan yang menarik pada tahun 1885:
Injil digunakan dalam Al-Qur'an, dan secara tradisi oleh pengikut Nabi pada mulanya, yaitu tentang pewahyuan yang diberikan Allah pada Nabi Isa. Tapi di kemudian hari Injil diasosiasikan sebagai Perjanjian Baru (Hughes, Dictionary of Islam, halaman 211).
Bagi sebagian umat Muslim sangatlah sulit menerima fakta bahwa Hazrat Isa tidak berbicara atau menulis Injil. Adanya pengarang yang berbeda dari Perjanjian Baru merupakan konsep baru bagi mereka.
• Pendapat yang mengatakan Mazmur setara dengan Hazrat Daud
Mazmur atau Zabur bukan merupakan isu yang besar. Kecuali pendapat dari Cyril Glasse di atas.
Pendapat yang mengatakan bahwa Taurat, Zabur dan Injil setara dengan Alkitab:
Puncak dari semua ini adalah pendapat dari Abdul Rahman Azzam, pemimpin Muslim yang dihormati dan pendiri dari Liga Arab, dan merupakan salah seorang yang mempengaruhi Malcolm X menjadi Islam Ortodoks:
Imam Ibnu Al Qayyim berkata: Allah yang dimuliakan telah mengirim para nabiNya dan memberikan pewahyuan melalui buku untuk menunjukkan keadilan di bumi dan di surga."(Azzam, The Eternal Message of Muhammad hal. 102)
Ketika mengomentari kutipan ini, Azzam berkata," Melalui semua buku pewahyuan dilakukan oleh Allah yaitu: Alkitab, Al-Quran."(Azzam Ibid, hal. 102). Azzam telah menyetarakan ketiga kitab (Taurat, Zabur dan Injil) ini dengan Alkitab yang kita kenal sekarang.

Makna Lagu Tombo Ati

"Tombo ati iku ana lima perkarane
Kaping pisan moco Quran sak maknane ....."

Sebuah senandung yang sudah akrab di telinga kita. Sebuah senandung klasik yang saat ini dipopulerkan oleh (aunurofiq lil firdaus ) Opick. Sebelumnya, dibawakan oleh Emha Ainun Nadjib dengan iringan gamelan Kyai Kanjeng. Tidak banyak yang menetahui bahwa syair ini digubah oleh Sunan Bonang (1465-1525). Salah satu Wali Songo yang banyak berdakwah melaui kebudayaan. Seorang guru yang telah menginsyafkan dan mendidik seorang 'perampok budiman' bergelar Brandal Lokajaya yang kemudian terkenal dengan nama Sunan Kalijaga, anggota Wali Songo yang paling banyak disebut-sebut dalam sejarah kerajaan-kerajaan Islam di tanah Jawa.

"Tombo Ati" atau "Obat Hati", sebuah syair sederhana tetapi sungguh berat maknanya. Bahkan hampir menjadi sebuah utopia untuk bisa mewujudkannya dalam kehidupan kita di jaman ini. Bahkan disebutkan di penghujung syair, "Salah sawijine sopo bisa ngelakoni, InsyaAllah Gusti Pangeran ngijabahi.." Cukup amalkan salah satunya, InsyaAllah Tuhan akan mengijabah. Mengapa utopia? Mari kita perhatikan apa sajakah lima perkara yang menjadi obat hati itu.

1. Moco Quran sak maknane (membaca Al Quran dengan maknanya)

Membaca Quran tentu tidakcukupdengan melafadzkannya. Jika sekedar melafadzkannya saja, maka kita tidak akan dapat maknanya. Salah-salah Al Quran justru mengutuki kita ketika kita membaca ayat yang menceritakan tentang penghuni neraka sebagai ancaman tapi kita tidak merasa ancman itu untuk kita, merasa diri aman. Padahal kita tidak pernah tahu bagaiamana kesudahan hidup kita nanti.

Ilmu Al Quran ini sebenarnya khazanah ilmu. Ilmunya berlapis lapis. Dari ilmu tentang Al Quran itu sendiri, kemudian ilmu tentang pembagian ayat-ayat dan sejarah diturunkannya, lalu tentang perintah dan larangan Allah, ilmu-ilmu mengenai sejarah umat yang lalu, khabar masa depan, sampai ke perkara yang ghaib seperti malaikat,jin,surga neraka,dan tentu saja tentang Allah itu sendiri. Dari ilmu-ilmu seperti fisika, biologi, sejarah, geografi, politik, ekonomi sampai ke formulasi-formulasi khusus untuk menyelesaikan permasalahan umat di suatu jaman.

Belum lagi ilmu-ilmu implisit seperti hukum-hukum yang hanya bisa tergali oleh seorang mujtahid. Seorang mujtahid adalah seseorang yang memenuhi kriteria untuk dapat dengan sah menarik hukum langsung dari Al Quran dan Hadits. Imam Suyuti menyaratkan 15 kriteria, di antaranya adalah menguasai 80 cabang ilmu Al Quran seperi Nasikh-Mansukh (dalil penghapus-dalil terhapus), 'Aam Khas(umum-khusus) dsb, 100 cabang ilmu Sunnah, Ushul Fiqh (metodologi perumusan hukum), bahasa Arab, Nahu dan Sharaf (tata bahasa), Ma'ni (makna huruf), serta Ijma dan Khilaf (kesepakatan dan perbedaan rumusan hukum yang telah ada). Begitu sulitnya memenuhi kriteria ini sehingga sepanjang sejarah Islam hanya ada 11 mujtahid mutlak yang kemudian diakui sebagai imam mahzab.

Begitu juga juga ilmu-ilmu implisit yang jika diekplisitkan menjadi seperti ilmu yang dimiliki oleh seorang wali Allah bernama Asif Barkhaya di jaman Nabi Sulaiman. Dengan izin ALlah, beliau mampu mengungguli kemampuan bangsa jin dalam memindahkan singgasana Ratu Balqis dari Yaman ke tempat Nabi Sulaiman di Palestina yang jaraknya hampir 5000 km.

"Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab, "Aku akan membawa singgasana itu sebelum matamu berkedip" [An Naml: 27]

Ternyata membaca makna Al Quran bukan perkara yang mudah. Tidak sembarang orang mampu menggali mutiara-mutiara Al Quran yang berharga. Mutiara adalah sesuatu yang tersembunyi yang tidak mudah diperoleh. Oleh karena itu, jika kita ingin mencari solusi paling tepat bagi permasalahan umat di suatu jaman, setidaknya kita harus mencari ulama bertaraf mujaddid di jaman itu yang benar-benar bisa dengan tepat moco Quran sak maknane.

2. Sholat wengi lakonono (sholat malam dirikanlah)

Sholat adalah suatu ibadah yang sangat berat. Berat untuk melaksanakannya, berat ketika melaksanakannya, berat dalam memenuhi tuntutannya. Ketika kita sedang sibuk dengan dunia, mudahkah kita meninggalkannya untuk mendirikan sholat di atas waktunya? Begitu juga dengan sholat malam yang sunnat saja hukumnya. Tentu bukan perkara yang mudah untuk menjalankannya,apalagi untuk bisa konsisten/ istiqamah.

Sholat juga berat dalam pelaksanaanya. Berakhlak dengan Allah ketika menghadap-Nya? Sedangkan menghadap raja saja sesorang akan begitu bersungguh-sungguh, berakhlak, penuh hormat, disertai rasa harap dan cemas. Menghadap Raja Segala raja, tentunya lebih-lebih lagi. Ketika bertakbir, terasakah Tuhan adalah segala-galanya? Ketika tubuh kita ruku, apakah hati kita ikut ruku? Ketika tubuh kita sujud, apakah hati kita ikut sujud? Merendahkan diri serendah-rendahnya, menghina diri di hadapan-Nya, merasa diri lemah dan kerdil selayaknya seorang hamba, membuang semua mazmumah (sifat jahat) dan kesombongan?

Karena itulah dari sholat yang dihayati dan tepat lahir batinnya akan muncul sebuah pribadi agung. Pribadi yang subur dengan mahmudah (sifat terpuji), ikhlas, tawadhu', merendah diri, berakhlak dan berkasih sayang sesama manusia. Itulah beratnya tuntutan sholat. Karena itulah dikatakan sholat yang benar mampu mencegah manusia dari berbuat kejahatan.

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).
[Al Ankabut: 45]

Jika sholat kita belum mengubah perangai kita, belum mencegah kita dari melakukan kejahatan, korupsi, penipuan, menyakiti sesama, tentu sholat-sholat kita belum menjadi tombo ati.

3. Wong kang sholeh kumpulono (berkumpullah dengan orang sholeh)

Siapakah yang dikatakan orang sholeh? Predikat sholeh ternyata tidak bisa dinilai dari lahiriyah semata. Terlihat lebih taat bukan ukuran untuk menilai kesholehan seseorang. Untuk dapat memahami predikat sholeh ini kita perlu mengetahui peringkat-peringkat iman dan peringkat-peringkat nafsu.

Di dalam Islam dikenal ada lima peringkat iman,yaitu:

a.Iman Taqlid. yaitu sekedar mengakui keberadaan Tuhan tetapi tidak memiliki dasar ilmu atau argumentasi. Mungkin ikut kata orang tua, mereka katakan ada Tuhan, ya Tuhan adalah kalau begitu. Jika ditanyakan apa buktinya Tuhan itu ada, tidak bisa menjawab.

b. Iman Ilmu. Di peringkat ini iman seseorang baru dapat dikatakan sah. Iman yang dimiliki sudah berdasrkan pada ilmu. Salah satu kaedah/ metode untuk mengesahkan iman adalah dengan Kaedah Sifat 20. Sebuah formulasi untuk membantu kita mengenal Allah yang disusun oleh Abu Hassan Al Asy'ari, mujaddid di abad ke-4 Hijriyah. Dengan demikian orang yang mengerti tentang 20 sifat wajib bagi Allah (beserta 20 sifat mustahil dan 1 sifat mubah) dapat dikatakan tahu tentang Allah.

c. Iman Ayan. Sekedar tahu tentang Allah saja belum mampu menjaga seseorang dari bebuat dosa dan kejahatan karena ilmu itu masih berada di akal. Belum jatuh ke hati. Tahu Tuhan berbeda dengan kenal Tuhan. Seseorang yang kenal Tuhan sudah hidupdalam hatinya rasa cinta dan takut Tuhan. Senantiasa merasa dalam penglihatan, pendengaran dan pengetahuan-Nya. Terasa peranan dan kerja-kerja Tuhan. Jiwanya hidup denga rasa ber-Tuhan dan rasa kehambaan. Iman di akal telah dihayati oleh hati. Di peringkat inilah, seseorang akan terpelihara dari berbuat dosa dan kesalahan.

Sesungguhnya orang beriman melihat dosa seperti ia berada di lereng gunung dan takut kalau-kalau gunung itu menimpanya. [H.R Bukhari]

d. Iman Haq. Inilah peringkat iman para Auliya (wali Allah). Perkara dunia ini tidak lagi menipu mereka dan tidak menghalangi 'penglihatan' mereka kepada Tuhan. Mereka selalu merasakan peranan dan kerja Tuhan dalam setiap perkara. Dunia ibarat najis bagi mereka, walaupun dunia berada tangan mereka. Bahkan mereka menghidari perkara yang mubah karena hanya akan memperlama perhitungan/ hisab di akhirat. Para sahabat Rasulullah umumnya berada di peringkat ini.

e. Iman Hakikat. Peringkat iman tertinggi, peringat para Nabi, Rasul dan wali-wali besar termasuk diantaranya Khulafaur Rasyidin. Mereka senantiasa tenggelam dalam kerinduan dan cinta kepada Allah setiap saat. Mereka inilah golongan super-scale di akhirat, yang dijanjikan Syurga tanpa hisab.

Sedangkan tujuh peringkat nafsu:

a. Nafsu Ammarah. Keadaan nafsu seseorang yang senantiasa mengajak berbuat kejahatan. Bahkan bangga dengan kejahatan itu. Misalkan setelah memukul orang, diceritakannya pula dengan bangga kepada orang lain. Jika berhasil menipu orang, terasa hebat dan bangga dengan perbuatan itu. Jika mendapat perlakuan jahat, maka hal itu akan menjadi pembenaran untuk menyakiti orang lain atau diri sendiri.

"Sesungguhnya nafsu itu sangat mengajak kepada kejahatan" [Yusuf: 25]

b. Nafsu Lawammah. Nafsu yang ketika berbuat dosa atau kejahatan maka akan terasa berdosa dan sedih. Meskipun begitu masih akan dilakukannya lagi perbuatan itu karena lemah bermujahadah (berjuang) melawan nafsu.

c. Nafsu Mulhamah. Di peringkat ini nafsu seseorang sudah tunduk kepada apa yang dikehendaki Tuhan. Hanya saja jika keadaan lingkungan berubah, masih bisa terpengaruh. Jika terbuat dosa, akan hilang kebahagiaan. Ia akan sangat menyesal dan segera bertaubat.

d. Nafsu Mutmainnah. Nafsu mutmainnah adalah nafsu yang tenang. Tidak lagi terpengaruh oleh kesenangan atau kesedihan, pujian maupun hinaan. Inilah nafsu wali-wali kecil.

"Hai jiwa yang tenang (mutmainah). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya" [Al Fajr 27-28]

e. Nafsu Radhiah. Nafsu yang telah ridho dengan segala ketentuan Tuhan.

f. Nafsu Mardhiah. Nafsu yang Tuhan pun redho dengannya. Jika ia menghendaki sesuatu maka Allah akan mewujudkannya.

g. Nafsu Kamillah. Peringkat nafsu para Rasul dan Nabi. Nafsu mereka senantiasa terpimpin oleh wahyu.

Dengan mengacu pada peringkat-peringkat iman dan nafsu di atas, sebenarnya yang dimaksud dengan predikat sholeh adalah mereka yang setidaknya memiliki peringkat iman Ayan dan nafsu Mulhammah. Lebih tinggi dari peringkat itu tentu lebih dari sekedar sholeh, mereka adalah orang-orang bertaqwa yaitu para Muqarabin (orang dekat/karib dengan Allah) dan para Shadiqqin (orang yang sangat membenarkan). Lalu pertanyaan selanjutnya, saat ini di manakah kita bisa jumpai orang-orang seperti ini?

4. Weteng iro ingkang luwe (perut yang berlapar-lapar/perbanyaklah berpuasa)

Berpuasa tentu bukan sekedar berlapar-lapar. Puasa yang berkesan kepada akhlak, tentu tidak hanya lahiriahnya saja yang berpuasa. Tetapi juga penglihatan, pendengaran, perilakunya ikut terkawal. Disertai ruh ibadah berupa rasa ber-Tuhan dan rasa kehambaan yang tajam. Ibadah tanpa ruh akan menjadi ibadah 'bangkai'. Bangkai, kita pun tidak mau menyentuhnya. Ibadah 'bangkai', akankah Tuhan menerimanya? Karena itulah Rasulullah mengingatkan bahwa betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.

5. Dzikir wengi ingkang suwe (dzikir malam perpanjanglah)

Dzikir sulit istiqamah kalau tidak dalam disiplin tertentu. Dzikir yang didisiplinkan ini disebut wirid. Wirid ini bermanfaat dalam tumbuhnya kekuatan ruhani. Oleh karena itu, dalam sebuah perjuangan biasanya ada wirid-wirid yang diamalkan. Rangkaian wirid sebaiknya terhubung Rasulullah. Artinya, wirid tersebut disusun oleh Rasulullah dan diberakan kepada seseorang untuk kemudian diberikan kepada orang lain lagi dengan silsilah yang jelas. Wirid yang terhubung dengan Rasulullah inilah yang menjadi asas sebuah tarekat. Ahli tarekat pula yang lazim mengamalkan dzikir wingi ingkang suwe.

Tapi di tengah zaman yang super sibuk ini tidak sempat lagi jika kita berwirid seperti misalnya wirid jaman Iman Ghazali. Tuntutan jaman ini sudah berbeda dengan jaman-jaman sebelumnya. Kita dituntut berjuang di tengah-tengah masyarakat global untuk memperbaiki semua aspek dalam masyarakat. Oleh karena itu, sebagaimana lazimnya muncul sebuah wirid dan tarekat di suatu jaman sebagai motor ruhani bagi perjuangan di jaman tersebut, maka sudah seharusnya ada satu rangkaian wirid yang sesuai dengan tuntutan dunia hi-tech yang super sibuk ini. Sebagai sebuah dzikir yang akan mengobati hati dan menjadi kekuatan ruhani bagi perjuangan Islam di akhir jaman.

Jika kita pahami, ternyata mengobati penyakit hati masyarakat akhir zaman adalah sesuatu hal yang sangat sulit karena setiap permasalahan berkaitan satu sama lain. Sebagai contoh, baik buruknya akhlak seseorang ditentukan oleh hatinya. Hati adalah raja dalam diri. Sedangkan hati ini ditempa oleh makanan. Makanan yang haram akan mengotori hati. Hati yang kotor sulit menerima kebenaran. Artinya, jika kita ingin memperbaiki akhlak kita tentulah kita harus menjaga apa yang kita makan. Begitu juga jika kita ingin memperbaiki masyarakat. Di jaman ini adakah jaminan bahwa makanan yang kita makan kita bebas dari unsur-unsur yang haram? Baik secara zatnya maupun secara maknawi. Misalnya, adakah yang bisa memastikan bahwa uang yang kita pergunakan untuk memperolehnya bebas dari unsur riba? Tentu sulit untuk memastikannya.

Bahkan tanpa kita sadari uang kertas yang kita miliki pun adalah sebuah simbol riba yang sitematis. Karena nilai nominalnya yang berbeda dengan nilai intrinsik (nilai bahan) maka daya tukarnya sangat bergantung kepada pihak yang menerbitkannya. Dalam hal ini adalah pemerintah. Jika terjadi inflasi maupun deflasi maka terjadi perubahan daya tukar uang terhadap barang. Ada selisih antara usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu nilai nominal uang sebelum inflasi/deflasi dengan hasil tukar uang tersebut setelahnya. Riba? Wajarlah jika masyarakat kita sulit keluar dari kerusakan akhak dan moral.

Oleh karena itu, untuk bisa mengobati hati masyarakat perlu adanya sebuah solusi yang menyeluruh di semua bidang kehidupan. Dari sistem ekonomi, pendidikan, kebudayaan, politik, dst. Yang mampu menghadirkan satu sistem yang benar di antara sistem yang telah rusak dan menjadi sumber permasalahan. Mungkin hanya orang-orang khusus yang dipilih Allah saja yang mampu menghadirkan formulasi yang tepat untuk penyelesaikan seluruh permasalahan di jaman ini. Jika tidak maka maka "Tombo Ati" memang hanya tinggal syair legendaris berusia setengah millenium.

Kidung Rumeksa ing wengi - Sunan Kalijaga

Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahi kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
niwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirno //

Sakehing lara pan samya bali
Sakeh ngama pan sami mirunda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing landhak guwaning
Wong lemah miring
Myang pakiponing merak//

Pagupakaning warak sakalir
Nadyan arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Lan sagung pra rasul
Pinayungan ing Hyang Suksma
Ati Adam utekku baginda Esis
Pangucapku ya Musa//

Napasku nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakup pamiryarsaningwang
Dawud suwaraku mangke
Nabi brahim nyawaku
Nabi Sleman kasekten mami
Nabi Yusuf rupeng wang
Edris ing rambutku
Baginda Ngali kuliting wang
Abubakar getih daging Ngumar singgih
Balung baginda ngusman//

Sumsumingsun Patimah linuwih
Siti aminah bayuning angga
Ayup ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami
Netraku ya Muhamad
Pamuluku Rasul
Pinayungan Adam Kawa
Sampun pepak sakathahe para nabi
Dadya sarira tunggal//


Terjemahan dalam bahasa indonesia:

Ada kidung rumekso ing wengi. Yang menjadikan kuat selamat terbebas
dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setanpun
tidak mau. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat.
guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuripun menjauh dariku.
Segala bahaya akan lenyap.

Semua penyakit pulang ketempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan
pandangan kasih. Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh
dibesi. Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas menjadi jinak.
Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan
sarang merak.

Kandangnya semua badak. Meski batu dan laut mengering. Pada akhirnya
semua slamat. Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang
dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan. Hatiku
Adam dan otakku nabi Sis. Ucapanku adalah nabi Musa.

Nafasku nabi Isa yang teramat mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi
Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi sulaiman
menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku. Nabi Idris menjadi
rupaku. Ali sebagai kulitku. Abubakar darahku dan Umar dagingku.
Sedangkan Usman sebagai tulangku.

Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia. Siti fatimah sebagai
kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam ususku. Nabi Nuh
didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah Nabi
Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka
lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan.